Moskow - Hujan meteor yang melanda Rusia dan memakan
korban luka beberapa waktu lalu, rupanya bukan satu-satunya. Para ahli
astronomi menemukan ada sekitar 20 asteroid sejenis yang berasal dari
lokasi yang sama.
Seperti dilansir news.com.au, Senin (12/8/2013), ahli astronomi berhasil melacak jejak lintasan meteor seberat 11 ribu ton yang berukuran sebesar rumah menembus atmosfer bumi dengan kecepatan 64 ribu km per jam tersebut. Meteor tersebut akhirnya meledak lalu terpecah menjadi ribuan bagian dan jatuh di wilayah terpencil Chelyabinsk di Rusia, pada awal tahun ini.
Sejak saat itu, para ahli astronomi berusaha keras mencari tahu asal meteor tersebut. Termasuk apakah masih ada meteor sejenis yang mungkin akan menghantam bumi dengan lintasan yang sama.
Laporan terkini dalam jurnal komunitas ahli astronomi, Monthly Notices of the Royal Astronomical Society menyampaikan temuan sekitar 20 asteroid dengan jejak lintasan yang sama. Sebanyak 20 asteroid tersebut memiliki ukuran beragam, mulai dari 5 meter hingga 200 meter.
Diperkirakan bahwa asteroid tersebut berasal dari bongkahan yang lebih besar yang terpecah lebih dari 30 ribu tahun lalu. Para ahli astronomi memperkirakan, potongan asteroid selanjutnya akan mengantam atau melintasi bumi pada tahun 2025 mendatang.
"Sayangnya, orbit terkini dari seluruh kandidat (asteroid) tersebut tidak cukup bisa dipastikan untuk mengklaim adanya hubungan konklusif meskipun bukti-bukti yang ada sebenarnya sangat mendukung," ujar salah satu peneliti astronomi.
Asteorid terbesar yang pernah ditemukan ialah 2011 EO40 yang melintasi orbit Mars, Venus dan Bumi. Asteroid sebesar 200 meter tersebut diketahui memiliki orbit yang sangat mirip dengan orbit meteor yang jatuh dan meledak di Chelyabinsk, Rusia.
Seperti dilansir news.com.au, Senin (12/8/2013), ahli astronomi berhasil melacak jejak lintasan meteor seberat 11 ribu ton yang berukuran sebesar rumah menembus atmosfer bumi dengan kecepatan 64 ribu km per jam tersebut. Meteor tersebut akhirnya meledak lalu terpecah menjadi ribuan bagian dan jatuh di wilayah terpencil Chelyabinsk di Rusia, pada awal tahun ini.
Sejak saat itu, para ahli astronomi berusaha keras mencari tahu asal meteor tersebut. Termasuk apakah masih ada meteor sejenis yang mungkin akan menghantam bumi dengan lintasan yang sama.
Laporan terkini dalam jurnal komunitas ahli astronomi, Monthly Notices of the Royal Astronomical Society menyampaikan temuan sekitar 20 asteroid dengan jejak lintasan yang sama. Sebanyak 20 asteroid tersebut memiliki ukuran beragam, mulai dari 5 meter hingga 200 meter.
Diperkirakan bahwa asteroid tersebut berasal dari bongkahan yang lebih besar yang terpecah lebih dari 30 ribu tahun lalu. Para ahli astronomi memperkirakan, potongan asteroid selanjutnya akan mengantam atau melintasi bumi pada tahun 2025 mendatang.
"Sayangnya, orbit terkini dari seluruh kandidat (asteroid) tersebut tidak cukup bisa dipastikan untuk mengklaim adanya hubungan konklusif meskipun bukti-bukti yang ada sebenarnya sangat mendukung," ujar salah satu peneliti astronomi.
Asteorid terbesar yang pernah ditemukan ialah 2011 EO40 yang melintasi orbit Mars, Venus dan Bumi. Asteroid sebesar 200 meter tersebut diketahui memiliki orbit yang sangat mirip dengan orbit meteor yang jatuh dan meledak di Chelyabinsk, Rusia.