Bagi sebagian orang, konsumsi kopi bisa membantu meningkatkan konsentrasi dan gairah saat bekerja. Namun bagi sebagian yang lain, sedikit saja asupan kopi bisa membuatnya tersiksa karena gelisah dan jantungnya berdebar-debar.
Beberapa orang memang tidak suka kopi, dan sebagian lagi suka tetapi terlalu sensitif terhadap efek kafein. Ada beberapa kondisi yang membuat mereka terlalu sensitif, antara lain sebagai berikut seperti dirangkum dariHuffingtonpost
1. Tidak biasa ngopi
Orang-orang yang tidak biasa minum kopi akan merasakan efek samping yang lebih kuat dibanding mereka yang sudah mengalami toleransi terhadap kafein. Penelitian menunjukkan, konsumsi kopi secara rutin akan menekan produksi hormon pembangkit mood i otak yakni norephinephrine.
2. Faktor genetik
Sensitivitas otak terhadap efek kafein sangat bervariasi pada masing-masing individu, salah satunya ditentukan oleh reseptor adenosin. Saat bereaksi dengan kafein, reseptor ini merangsang pelepasan dopamin. Jika reseptornya sangat efektif merespons kafein, maka pelepasan hormon penyemangat itu akan terjadi secara berlebihan.
3. Pengaruh obat
Menurut Mayo Clinic, beberapa obat antibiotik dan antiasma bisa meningkatkan efek samping kafein. Obat-obatan tersebut berpengaruh terhadap metabolisme kafein, sehingga kandungan kopi tersebut bertahan lebih lama dalam tubuh sebelum akhirnya dibuang.
4. Mengidap gangguan kegelisahan
Gangguan anksietas atau kegelisahan akan sangat berpengaruh pada efek kafein. Pada orang-orang dengan gangguan ini, asupan kafein bisa memicu kekambuhan, memperburuk gangguan panik dan juga insomnia yang berhubungan dengan gangguan kegelisahan.
5. Metabolisme lambat
Di dalam hati, kafein dimetabolisme oleh enzim. Kadar enzim yang diproduksi bervariasi sehingga kemampuan tiap individu dalam menoleransi kafein sangat bervariasi. Makin banyak enzim tersebut diproduksi, makin ringan efek kafein yang dirasakan