28/07/2013

Manga dan Anime Dinyatakan Sebagai Alat Belajar Efektif Bagi Anak

Anak-anak ternyata lebih bisa memahami sesuatu melalui manga dan anime. Hal ini penting untuk perkembangan pemahaman bacaan dan keterampilan berpikir kritis, meskipun acara-acara televisi untuk anak sekarang tampak seperti sampah yang mengacaukan pikiran yang sedang berkembang ini. Banyak acara televisi untuk anak tidak terlalu mementingkan hikmah yang bisa diambil oleh anak, lihat saja kartun spongebob yang terus-menerus ditayangkan ulang.
Di Jepang, jenis masalah yang sama timbul dengan anak-anak yang ternyata menjadi terobsesi dengan manga dan anime. Orangtua mungkin bersikeras mencoba untuk menyingkirkan komik dan memberikan buku-buku ilmu pengetahuan yang membosankan. Namun, menurut salah satu profesor di Universitas Tama, Yuichi Higuchi, dalam esai pendeknya berjudul “Apakah Anda seorang Orang Tua yang Gagal? yang selalu menjauhkan anak-anak dari manga dan anime mereka adalah hal yang mengerikan untuk dilakukan!.”
Mari kita mulai dengan manga. Menurut Profesor Higuchi, membaca dan membaca ulang manga yang sama berkali-kali adalah cara terbaik bagi anak-anak untuk mengembangkan keterampilan bahasa mereka secara alami. Hal ini mengacu pada lebih dari sekedar pemahaman dasar tentang plot cerita pada manga, yang umumnya dapat dicapai setelah melakukan metode membaca cepat. Bagi seorang anak untuk menangkap makna yang lebih dalam di sebuah manga anak perlu memahami frase dan visualisasi secara tepat dan seimbang yang setidaknya memerlukan dua atau tiga membaca agar mereka memahami jalan cerita. Hal ini pastinya tidak dapat dilakukan pada buku-buku yang tidak disukai anak.
Setiap kali anak membaca ulang manga pilihan mereka, ada sesuatu yang baru yang mereka temukan. Kata-kata dan pola bicara membuat sedikit lebih masuk akal dan bermakna. Setiap kali anak membaca cerita kemampuan untuk memahami mereka mengembang sedikit demi sedikit. Mereka dapat belajar secara alamiah jika melakukan sesuatu yang mereka cintai, jadi mengapa tidak menunjukkan beberapa dorongan ketika mereka mengesampingkan buku mereka untuk komik yang sudah usang?
Tapi bagaimana dengan anime? Setidaknya dengan manga, anak-anak Jepang pastinya sedikit medapatkan latihan kanji, ya? itu mungkin kata orang tua yang strick yang selalu berpendapat negatif tentang aktivitas yang paling disukai anak-anak. Anime menggunakan gambar untuk menyampaikan ceritanya, daripada tulisan. Namun, Profesor Higuchi menegaskan bahwa anime juga memiliki cara meningkatkan pemahaman bacaan anak. Rahasianya adalah menyediakan diskusi yang mengarah ke pemikiran kritis.
Jika anak-anak Anda menyukai anime, maka mereka akan senang untuk berbagi pengalaman dengan Anda dan berbicara tentang hal itu. Melibatkan mereka dalam sesuatu yang mereka cintai bisa dapat sangat menyenangkan dan baik untuk hubungan orang tua dan anak. Yang dibutuhkan adalah beberapa pertanyaan sederhana seperti, “Apa bagian yang paling menarik?” Pertanyaan seperti itu akan merangsang otak mereka menggodok beberapa perbandingan dan penilaian antar adegan di anime. Dengan ini pastinya anda setuju bahwa anime dapat memacu anak untuk melatih berpikir kritis.
Selain itu, anime sangat drastis dapat memperluas kosakata anak. Tidak semua yang muncul adalah kata-kata tidak patut seperti Naruto “Teknik Harem” karena jika mengenyampingkan hal tersebut anak mendapatkan kesempatan besar untuk mengembangkan ketrempilan berbahasa mereka dengan menyukai melihat manga dan anime.